Pemasaran dan Etika Bisnis Dalam Islam

Daftar Isi

Dalam dunia bisnis kita sering mendengar kata Pemasaran (Marketing), pemasaran merupakan sebuah strategi yang diterapkan oleh individu ataupun perusahaan untuk mempromosikan dan menjual produk atau jasa kepada konsumen.

Pemasaran (Marketing) merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia bisnis, karena pada dasarnya, Pemasaran (Marketing) adalah jembatan bagi individu ataupun perusahaan dalam menjalin hubungan dengan konsumen.

Menurut Muhammad Syafi'i Antonio salah satu pakar ekonomi, menyatakan bahwa pemasaran yang baik dilakukan dengan prinsip kejujuran, transparansi dan atas dasar keadilan, yang tujuannya mengharap ridho dari Allah SWT.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kertajaya yang menyatakan bahwa, pemasaran dalam islam merupakan sebuah metode atau prinsip-prinsip islam yang menekankan aspek religius, mental, emosional dan fisik.

Dalam pendekatan ini, aktivitas pemasaran (marketing) harus berpedoman pada nilai-nilai kejujuran, keadilan dan keterbukaan, dan menghindari hal-hal yang merugikan masyarakat dan konsumen.

Artikel ini akan membahas mengenai bagaimana strategi pemasaran dan etika bisnis dalam islam!!!


Definisi Pemasaran

Menurut Kotler, Pemasaran bisa disebut dengan kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran (Angipora, 2007).

Pemasaran bisa diartikan suatu proses perencaan dan menjalankan harga, promosi dan distribusi sejumlah barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan individu dan organisasi.

Stanton dalam bukunya Bukhari Alma menyatakan bahwa pemasaran meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan dan menentukan harga, sehingga mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial

American Marketing Association (AMA) menyatakan pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang, jasa dan ide dan dapat memuaskan pelanggan dan tujuan perusahaan

Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa, pemasaran merupakan kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain, yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang/jasa kepada konsumen.

 

Strategi Pemasaran Rasulullah

Rasulullah SAW pada dasarnya telah memberikan pembelajaran kepada umatnya mengenai strategi pemasaran yang baik. Adapun beberapa strategi bisnis yang diterapkan oleh Rasulullah SAW dalam pemasaran, yaitu:

  1. Memiliki akhlak dan kepribadian yang baik, maksudnya dalam melakukan pemasaran tujuannya bukan untuk kepentingan pribadi tapi untuk kepentingan bersama.
  2. Melayani konsumen dengan sikap rendah hati dan sikap lemah lembut.
  3. Bersikap adil, Maksudnya pemasaran yang terjadi antara penjual dan pembeli dengan sikap tidak saling menzolimi.
  4. Bersikap jujur dan terbuka, Penjual harus melakukan strategi pemasaran dan menawarkan barang/jasanya dengan jujur agar pembeli tidak mengalami kekecewaan dalam melakukan transaksinya.
  5. Tidak melakukan kegiatan yang dilarang oleh Islam seperti maysir (perjudian), gharar (spekulasi), riba maupun risywah (suap), keraguan, eksploitasi, pengambilan untung yang berlebihan, dan pasar gelap.

Dalam  memasarkan dagangannya Rasulullah  mendeskripsikan  barang  dagangan  yang akan  dibeli  oleh  konsumen. Jika barang  ada  cacatnya  Rasulullah mengatakannya terus terang.  Jika  barang dagangan  bagus,  ia mengatakannya  sesuai dengan keadaannya.

Bahkan dalam satu riwayat, Rasulullah memberitahukan harga  pembeliannya,  dan  seberapa  banyak  konsumen akan memberikan keuntungan  diserahkan  sepenuhnya  kepada  konsumen. 

Atas  dasar  sikap Rasulullah  ini,  konsumen  yang  merasa  puas  atas  barang  yang  dibelinya,  ia akan memberikan keuntungan atau jasa lebih karena perasaan puasnya itu.

 

Peran Pemasaran Dalam Islam

Peran penting pemasaran tidak hanya menyampaikan barang atau jasa hingga ketangan konsumen, tetapi barang maupun jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen dengan menghasilkan keuntungan.

Sasaran dari pemasaran ialah menarik konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang baik, menetapkan harga manarik, mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif dan efisien, serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan konsumen.

Oleh karena itu Allah SWT mengingatkan kita melalui firmanNya dalam Al-Qur'an Surah Asy Syu’ara’ ayat 183 yang berbunyi: 

وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ اَشْيَاۤءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَۚ ۝١

Artinya: Janganlah kamu merugikan manusia dengan mengurangi hak-haknya dan janganlah membuat kerusakan di bumi.

Dalam ayat tersebut menegaskan bahwa seorang manusia dilarang melakukan tindak kedzoliman diberbagai bidang apapun termasuk pemasaran. Umat islam dianjurkan dalam melakukan pemasaran harus bersifat terbuka, jujur dan tidak menutupi kekurangan produk.


Etika Bisnis Dalam Islam

Etika  berasal  dari  kata  ethos  dalam  bahasa Yunani  yang berarti kebiasaan/kelaziman. Secara terminologis etika berarti pengetahuan yang membahas baik dan buruknya tingkah laku atau tindakan manusia serta menyoroti kewajiban-kewajiban manusia

Menurut Saban Echdar dan Maryadi dalam bukunya yang berjudul “Business Ethics and Entrepreneurship”, “Etika” merupakan sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku jujur, benar dan adil

Pada umumnya aktivitas bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keuntungan, tetapi bukan berarti setiap pelaku bisnis menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.

Etika bisnis adalah peraturan tidak tertulis sebagai landasan norma dan perilaku yang harus dipatuhi oleh seluruh pelaku bisnis. Berbisnis dengan mengedepankan etika akan menciptakan hubungan yang baik antara perusahaan dengan karyawan, perusahaan dengan konsumen, serta perusahaan dengan kompetitornya.

Dalam pandangan islam, etika berbisnis tentulah tidak hanya memperoleh keuntungan semata, namun harus mengedepankan syariat dan mengharap Ridha Allah SWT. Menurut Yusuf Qardhawi (2001:173), etika bisnis dalam Islam adalah sebagai berikut:

  1. Menegakkan larangan memperdagangkan barang-barang yang diharamkan.
  2. Bersikap benar, amanah, dan jujur.
  3. Menegakkan keadilan dan mengharamkan bunga.
  4. Mengharamkan monopoli.
  5. Menegakkan toleransi dan persaudaraan.
  6. Berpegang prinsip bahwa perdagangan adalah bekal menuju akhirat.

Rasulullah Saw dalam kehidupannya juga menjadi sebuah tauladan dalam penerapan etika, termasuk dalam keseharian beliau sebagai seorang entrepreneur. Dalam berbisnis nabi Muhammad selalu memperhatikan kejujuran, keramah tamahan, menerapkan prinsip bisnis Islami dalam bentuk nilai-nilai shiddiq, amanah, tabligh, dan fathonah, serta nilai moral dan keadilan.


Penerapan Etika Islam Dalam Berbisnis

Adapun Penerapan etika yang dapat dilakukan dalam berbisnis yaitu:

  1. Jujur
  2. Ramah dan murah hati terhadap konsumen atau mitra bisnis
  3. Tidak menunda gaji karyawan
  4. Tidak melakukan praktik Riba
  5. Memberikan Infaq dan Shadaqah.
  6. Membayar zakat sesuai ketentuan

Prinsip-Prinsip Etika dalam Berbisnis

Adapun Prinsip-Prinsip Etika dalam Berbisnis, yaitu:

  1. Penjual dan pembeli harus memiliki sifat Ridha, sehingga para pihak tidak saling dirugikan.
  2. Penegakan prinsip keadilan, baik dalam takaran timbangan maupun pembagian keuntungan.
  3. Setiap harta yang diperoleh terdapat hak orang lain.
  4. Kasih sayang, tolong menolong dan persaudaraan.
  5. Prinsip larangan riba (mengambil tambahan), gharar (ketidakjelasan) tadlis (melakukan kecurangan) dan maysir (perjudian).
  6. Membawa kemaslahatan bagi setiap manusia.

Dari penjelasan artikel diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwasannya etika dan strategi bisnis dalam islam mengedepankan sikap jujur, amanah, menjauhi riba, gharar, maysir, dan sikap saling menguntungkan antara penjual dan pembeli.

Dari strategi dan etika bisnis syariah ini, kita dapat menerapkannya dalam kehidupan keseharian kita dalam berwirausaha (enterpreneur), dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai pilar terdepan dalam membangun sebuah bisnis yang barokah.

Demikianlah Pembahasan mengenai Konsep Pemasaran dan Etika Bisnis Dalam Islam, Semoga bermanfaat..

Baca Artikel Terbaru lainnya dengan mengunjungi www.spechindo.com

Reference

Rachmawati, Etika bisnis dalam Islam, STEI Bina Muda Bandung

Fitria Nurma Sari, Strategi Bisnis Rasulullah, Universitas Airlangga

Posting Komentar